Blogroll

Drama PERJUANGAN MENANTANG MAUT

Naskah dram untuk 18 orang


Naskah ini bisa dipakai untuk film pendek sekolah atau naskah drama tapi agak ribet hehehehehe, saya buat naskah ini dalam keadaan baik-baik saja sehat jasmani dan rohani, dan perlu diketahui kawan-kawan semua saya membuat ini benar-benar tidak mengetahui jika film Surat Kecil Untuk Tuhan telah difilmkan. Mohon maaf jika ada penulisan yang salah, karena dikejar oleh waktu dalam pembuatannya, semoga bermanfaat terima kasih telah menggunakan naskah ini .
PERJUANGAN MELAWAN MAUT 

Diceritakan ada seorang remaja yang bernama Siti Marisa Hafsyah, yang sekolah dibangku kelas 3  SMA yang biasa dipanggil icha, Sudah lama ayah dan ibu marisa bercerai karena sesuatu hal.
Dipagi hari marisa sedang tertidur lelap, wajahnya pun tersinari dengan matahari.
Marisa : (didalam hatinya sambil tertidur) aku tak mau bangun tapi matahari ini membuat mataku tidak nyaman .
“ marisa terus berusaha memejamkan matanya tetapi akhirnya dia terbangun karena tak kuat menahan sinar matahari yang menyinarinya “
Marisa : huuuuahhhh (menguap) hah aku lupa hari ini aku jadi petugas upacara .
(bergegas untuk mandi)
Dia memiliki ayah yang bernama Pak Abdul dia adalah seorang pemilik yayasan Al-ihsan tempat sekolahnya Marisa, juga memiliki dua orang kakak yang duduk dibangku kuliah bernama billy yang manis dan henly yang pintar.
Pak Abdul : marisa sedang apa kamu ? sudah siang cepet nanti terlambat !!! (teriak)
Marisa : iya (jawabnya singkat dan langsung keluar)
Pak abdul : telat sekali mimpi apa kamu ?
Marisa : enggak ayah hanya sedikit malas bangun saja hehehehehe, yu nanti kita lebih telat lagi.
Disekolah 
“ Marisa memiliki 4 sahabat yang benama Denida, Yeni, Regina,  dan Elissya,mereka sudah bersahabat semenjak mereka duduk dibangku SMP tak dapat dipungkiri jika mereka sangat solider mereka tergabung dalam berbagai macam organisasi seperti OSIS Paskibra dan voli “
Denida : heu mimpi apa kamu sampai telat begini !
Marisa : hahaha gak mimpi apa-apa, maaf ya kawan-kawan.
Elissya : yu kita mulai latihan waktunya sebentar lagi tuh 15 menit lagi.
Mereka pun mulai latihan dan upacara benderanya pun berjalan sukses dan petugas upacara diberi istirahat sampai pukul 08.15 mereka semua sedang makan nasi uduk dikantin.
Yeni : eh kawan-kawan nanti sekolah kita ada seleksi voli untuk mewakili sekolah kita ...  (perkataannya dipotong oleh yola dkk)
Yola : hm jangan harap kalian bisa mengalahkan tim voli kami hahahahaha (tertawa bersama teman-temannya
Denida : (berdiri membela diri) eh jangan asal bicara nanti .... (perkataannya dipotong kembali oleh geng yola)
Widi : ah kita pergi buang-buang waktu (dengan wajah judes)
Denida : itu orang tidak bisa dibiarkan kita harus mengambil tindakan !
Marisa : tak usah kita buktikan saja dengan permainan kita, yu semangatJ
Mereka pun mulai melakukan kegiatan belajar dan bel pulang pun berbunyi
Kriiiiinggggggg........(bel)
 Denida, yeni dan Regina sudah berpamitan pulang, tinggal elissya dan marisa yang belum pulang.
Marisa : belum pulang cha ?
Elissya : belum sedang menunggu dijemput . kenapa kamu belum pulang ?
Marisa : aku mau menemani kamu disini
Elissya  : ih baiknya kamu (memeluk marisa)
Marisa : iya dong, harus
Setelah elissya pulang dia pun langsung menemui ayahnya dikantor sekolah.
Marisa : ayah  Assalaamu’alaiku (sun tangan)
Pak abdul : eh, anak ayah yang pintar sudah pulang  , mau pulang sekarang ?
Marisa :ayah sudah selesai belum ?
Pak abdul : belum tapi bisa ditunda besok .
Marisa : masih banyak ?
Pak Abdul : enggak kok yu pulang,
Marisa : yu ...
Marisa dan Pak Abdul pun pulang bersama .
Dirumah ...
“ dirumah marisa dan keluarganya sedang makan malam bersama, hal itulah yang membuat mereka masih harmonis walau tanpa seorang ibu “
Marisa : kak itu kenapa ? (menunjuk pada kak Henly ) hahahahaha lucu :D
Henly : heu (lalu diam)
Billy: kamu jangan begitu ! kakak kamu lagi sakit mata mau kamu ketularan ?
Marisa : ooo, iya gitu emang penyakit itu menular ?
Pak Abdul : iya sayang, kamu  jangan hina-hina kakak kamu begitu, gak bagus emang ayah ajarin kamu kayak gitu ? jangan bikin malu ayah .
Henly : iya ayah emang menular, ini juga saya tertular dari teman saya, hampir satu kelas semua terjangkit penyakit mata.
Pak abdul : ya sudah kamu pakai kacamata biar kita yang disini gak tertular, hehehehhe jangan tersinggung ya
Henly  : iya pak henly juga mengerti .
Marisa : Icha terpesona lihat kakak yang lagi sakit mata ini .
Pak Abdul : huss kamu ! (memperingatkan)
Marisa : iya iya maaf ya
Pak abdul : sudah makannya ? langsung tidur ya .
Marisa : iya ayah ku tersayang ... icha kekamar dulu ya J icha duluan ya . kakak –kakak semua icha duluan ya .
“ marisa pun pergi ke kamar “
Keesokan harinya ... Dikamar marisa
Marisa : kok mata ku perih ? kenapa mataku? Ayah ayah ... (teriak)
Pak Abdul : kenapa sayang ?
Marisa : ini mata aku juga memerah .
Pak abdul : ooo, mungkin ini tertular, nanti pulang sekolah kita ke Dr. Muti ya .
Marisa : tapi pah icha malu harus kesekolah dengan mata yang seperti ini .
Pak abdul : nih kamu pakai kacamata hitam aja .
Marisa : malu lah.
Pak abdul : icha !
Marisa : iya .
Marisa dan pak abdul pun pergi keruang tamu untuk sarapan .
Henly : kenapa kamu pakai kacamata itu ?
Marisa : hm (diam)
Dengan iseng henly langsung melepaskan kacamata marisa dan menertawakannya
Henly : hahahahaha, makanya jangan menghina orang tuh jadi kena batunya.
Pak abdul : huss kamu sama saja sudah sudah cepat makan !
setelah makan mereka pun pergi ke sekolah “
Disekolah ….
“ Marisa berjalan dengan malu-malu menundukan kepalanya dan semua teman-temannya melihat dengan aneh dia pun berlari menuju bangkunya “
Denida : ada apa dengan mata mu ?
Marisa : enggak Cuma sakit mata saja .
Denida : coba mana lihat ?
Marisa : nanti kamu tertular lagi .
Denida : emang menular ?
(perkataan mereka terpotong dengan perkataan iseng yola Dkk)
Yola : sejak dari kapan sekolah ini memperbolehkan siswa nya memakai kacamata hitam kesekolah ! mau jadi trensenten ya ?
Malinda : hm, nanti kita pakai kacamata biru saja biar lebih modis :D hahahahahahaha
(yola DKK tertawa)
Regina, yeni dan elissya yang baru datang dan langsung menyambung pembicaraan .
Regina : heh kalian itu ja.... (dipotong oleh marisa)
Marisa : hus biarkan saja kita kan sudah berjanji untuk membuktikan kebolehan kita diseleksi voli nanti.
Regina : tapi yang seperti itu perlu diberi pelajaran .
Marisa : tak usah biar Allah yang membalas semua perbuatan mereka .
Yeni : emang kamu kenapa ?
Denida : dia sakit mata...
Elissya : ooo, iya ngomong-ngomong soal pertandingan voli bagaimana persiapan sekarang ?
Marisa : astagfirullah aku lupa pulang sekolah aku harus pergi ke dokter !
Regina  : aduh kamu bisa cancel sebentar gak ? soalnya ini penting untuk kita ?
Marisa : ya udah nanti aku bilang ke ayah.
Pulangnya ...
Marisa : ayah  icha cancel dulu sebentar ya ke dr. Muti nya .
Pak Abdul : ada apa ?
Marisa : ada pertandingan voli sore ini .
Pak Abdul : oo iya tapi kamu jangan memaksakan diri ya .
Marisa : ok !
Lalu ...
Malinda : kawan gak enak rasanya kalau kita harus melawan tim yang sedang sakit,
Dina : emang gak enak kenapa ?
Malinda : ya kalau dimana kita menang, kita malu karena bertanding dengan orang yang sedang sakit . hahahahahahaha
Marisa : kalian tidak usah berpikiran seperti itu aku masih mampu untuk bermain dengan baik kok, lagi pula saya hanya sakit mata saja .
Dina : ok kami tunggu dilapangan yu kawan –kawan. (mereka pun pergi)
“ Pertandingan pun dimulai, awalnya baik-baik saja tapi lama kelamaan marisa merasa pusing dan tak lama kemudian hidung nya pun mengeluarkan darah teman-temannya pun mulai panik dan membawa marisa ke pinggir lapangan “
Yeni : kamu kenapa ?
Marisa : gak tau tiba-tiba keluar darah saja,
Elissya : aku panggil ayah kamu ya .
Marisa hanya diam dan temannya yang lain terus berusaha menahan darah yang keluar dari hidung Marisa. Ayah marisa pun datang dengan wajah yang panik .
Pak Abdul : ayah bilang jangan memaksakan yu sekarang kita kedokter .
“ Marisa hanya diam dan pergi tanpa berpamitan pada teman-temannya “
Dirumah sakit
Dr. Muti : ada yang bisa saya bantu ?
Pak abdul : ini bu anak saya tadi pagi matanya memerah sakit, tapi sekarang hidung dia berdarah.
Dr. Muti :  ooo, biar saya periksa  yu keruangan saya .
“ Marisa pun ikut untuk diperiksa oleh Dr. Muti setelah selesai keluarlah mereka berdua dari ruang pemeriksaan “
Pak Abdul : (bergegas) bagaimana bu keadaan putri saya ?
Dr. Muti : marisa bisa keluar sebentar ? ada yang ingin ibu bicarakan dengan ayah kamu .
Marisa : ooo iya bu .
Pak Abdul : kamu jangan kemana-mana nanti hilang (candaannya)
Marisa : iya ayah, heu ayah pikir icha masih kecil :P
Marisa pun keluar
Pak Abdul : bagaimana bu ?
Dr. Muti : saya sangat kaget dengan hasil pemeriksaan saya tadi .
Pak abdul : emang bagaimana keadaan putri saya ?
Dr. Muti : apakah bapak siap untuk mendengar semuanya ?
Pak Abdul : iya bu saya siap .
Dr. Muti : dari pemeriksaan yang telah saya lakukan ternyata putri bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma
Pak Abdul : hah penyakit apa itu bu ?
Dr. Muti : penyakit ini secara luas dikatakan tergolong kanker.
Pak Abdul : Astagfirullah kanker (sangat kaget)
Dr. Muti : benar putri  bapak terinfeksi Rabdomiosarkoma atau bahasa lokalnya kanker perangkat lunak
Pak abdul : mohon maaf bu saya kurang mengerti dengan penyakit ini, tapi bagaimana bisa putri saya terkena kanker dari sejak kecil dia tidak pernah terserang penyakit apapun, dokter bercanda ya ?
Dr. Muti : mohon maaf pak, tapi itulah hasil dari pemeriksaan tadi.
Pak abdul : astagfirullah (menahan tangis) jadi saya harus bagaimana ?
Dr. Muti : cara untuk mengatasi agar kanker itu tidak menyebar keseluruh tubuh putri bapak, hanya dengan cara operasi, tapi operasi itu dapat menghabiskan separuh dari muka putri bapak.
Pak Abdul : apa ada cara lain dokter ?
Dr. Muti : belum ada pak .
Pak abdul : baik saya pikirkan dulu saya perlu berdiskusi dengan keluarga saya.
Dr. Muti : sebaiknya bapak cepat mengambil keputusan karena kanker ini cepat menyebar keseluruh tubuh. Dan dapat membahayakan nyawa putri bapak.
Pak badul : baik terima kasih dokter.
Dr. Muti : sama-sama.
Pak abdul pun keluar dengan mata yang sembab karena habis menangis.
Marisa : apa kata bu dokter tadi ayah ?
Pak abdul : gak apa-apa kamu hanya sakit mata biasa dengan obat pun bisa sembuh. (dan ayah marisa pun langsung memeluk marisa )
Marisa : aduh ayah, icha malu nih
Pak abdul : malu kenapa ? biarin ini tanda sayang ayah sama kamu. Mari pulang kamu langsung istirahat ya.
Sehabis pulang dari rumah sakit itu sikap pak abdul sangat aneh, dia suka menyendiri dan sering melakukan shalat tahajud.
Marisa : (dalam hati sambil memandang ayahnya) kenapa sikap ayah beda ya ? kenapa sekarang ini dia berubah, sering sekali ayah tahajud dan berdo’a memohon petunjuk, pasti ada yang ayah sembunyikan.
Saat marisa tertidur pak abdul berdiskusi dengan kakak – kakak marisa
Pak abdul : henly, billy sini !
Henly : ada apa ayah ?
Billy : iya ada apa serius sepertinya .
Pak abdul : marisa terkena kanker .
Billy dan henly langsung terkejut .
Billy : masa iya ayah ?
Henly : tidak mungkin
Pak abdul : iya itu benar ini bukti pemeriksaannya.
Henly dan billy : Astagfirullah
Billy : seberapa parah?
Pak abdul : dia sudah masuk stadium 3 .
Henly : malang sekali adikku . bagaimana cara pengobatannya ?
Pak abdul : katanya dengan operasi tapi dapat menghabiskan sebagian dari wajah marisa, ayah tidak ingin anak ayah cacat, ayah harus cari cara yang lain .
Billy : kita cari pengobatan tradisional saja, bagaimana ?
Pak abdul : iya ayah juga berpikir seperti itu mudah-mudahan bisa teratasi.
Keesokan harinya ….
Saat marisa dikamar dia merasa sangat pusing dan darah kembali mengucur dari hidungnya .
Marisa : ayah !!! Kakak !!! (berteriak)
Pak abdul : ada apa ? ( melihat putrinya bercucuran darah dia sangat panik ) kamu gak usah sekolah dulu sekarang kita obati dulu sakit kamu.
Marisa : sebenarnya icha sakit apa ayah ?
Pak abdul : tak apa hanya sedikit flu dan kecapean saja.
Marisa : benarkan itu kalau begitu marisa sekolah saja . sebentar lagi kan ujian .
Pak abdul : tidak usah kamu sedang sakit.
Marisa : icha baik-baik saja ayah,
Pak abdul : kamu perlu istirahat beberapa hari kedepan. (sambil sibuk menahan darah)
Marisa : kenapa harus istirahat ayah bilang Cuma sakit flu saja .
Pak abdul : ayah bilang kamu perlu istirahat.
Selama 7 hari marisa dan keluarganya mencari pengobatan tradisional, tapi semuanya nihil hanya menambah penderitaan marisa .dan makin lama marisa pun makin sering merasa pusing.
Marisa : ayah boleh ya marisa sekolah ?
Pak abdul : iya silahkan tapi kamu akan terus diawasi .
Marisa : kenapa ayah ? icha kan hanya sakit biasa .
Pak abdul : iya tak apa biar kamu terjaga,
Disekolah kawan-kawan marisa menyambut dengan meriah .
Elissya : kamu sakit apa sampai lama begitu tidak sekolahnya ?
Marisa : aku hanya sakit biasa .
Regina  : iya aku juga khawatir banget sama kamu, soalnya kamu tak bilang apa-apa dihari itu. Aku takut kamu ada apa-apa dengan kamu.
Marisa : terima kasih sudah peduli sama aku, kalian tenang aja aku gak apa-apa kok J eh nanti kita kerja kelompok dikantor ayahku ya, aku ingin tahu sampai mana aku ketinggalan pelajaran.
Denida : iya pulang sekolah ya . dengan senang hati .
Bel sekolah pun tanda akhir berbunyi .
Marisa : ayah ikut kerja kelompok ya .
Pak abdul : iya, tapi ayah mau keluar dulu sebentar ya .
Marisa : iya , ayah pinjam pensil ya punya icha ketinggalan.
Pak abdul : iya ambil saja ditas (pak abdul lupa kalau hasil pemeriksaan dokter disimpan ditasnya)
“ marisa membawa tas ayahnya ketempatnya kerja kelompok dan dia penasaran dengan amplop yang ada ditas ayahnya “
Marisa : apa ya isi amplop ini ?
Yeni : eh kamu jangan gak sopan .
Elissya : hm kamu mau belajar nakal .
Denida : biar coba lihat siapa tahu surat buat kamu .
Saat membuka surat tersebut marisa dan teman-temannya merasa kaget karena isinya adalah surat pemeriksaan marisa, marisa dan teman-temannya pun langsung diam tanpa kata .tak berapa lama ayah marisa pun datang
Pak abdul : bagaimana kerja kelompoknya ?
Marisa : kenapa ayah merahasiakan semuanya ? (dengan sedih)
Pak abdul : apa yang kamu bicarakan ?
Marisa : ini mengapa ayah merahasiakan ini ?
Pak badul : jadi kamu sudah tahu ?
Marisa : iya, mengapa ayah merahasiakannya ?
Pak abdul : maaf cha ayah tidak mau kamu tambah beban .
Marisa : tapi mengapa ? mengapa ayah harus melakukan semua itu ? icha marah !
Pak abdul : maaf cha .
Marisa pun langsung pergi berlari keluar ruangan sambil menangis “
Elissya : pak benarkan itu yang terjadi pada sahabat kita ?
Pak abdul : itulah yang seperti kalian lihat .
Yeni : kasihan sekali icha, diusianya yang masih muda harus menerima cobaan seberat ini .
Pak abdul : terima kasih kalian sudah peduli terhadap putri saya .
Regina : bapak, saya mau  ke marisa dulu ya .
Pak abdul : ya silahkan . bujuk dia hibur dia biar dia terbebani .
Regina dan elissya pergi mengejar marisa sementara itu denida dan yeni berbincang dengan pak abdul .
Denida : bapak apakah kanker marisa bisa disembuhkan ?
Pak abdul : bapak masih mencari cara tebaik . cara yang dianjurkan dokter hanya operasi .
Yeni : mengapa tidak dioperasi saja ?
Pak abdul : itu masalahnya dapat menghabiskan sebgaian muka marisa , dia akan cacat bapak tak mau melihat dia cacat .
Denida : kasihan sekali sahabatku ini
Pak abdul : maka dari itu saat bersama kalian jaga dia baik-baik ya .
Denida dan yeni : siap pak.
Sementara itu ...
Elissya : icha berhenti !! (sambil berlari mengejar marisa)
Marisa pun berhenti sambil menangis .
Regina : kamu jangan sepeti itu,, icha yang aku kenal tidak seperti ini .
Marisa langsung memeluk elissya dan regina sambil menangis dan berkata
Marisa : mengapa harus aku yang menerima semua ini ?
Elissya :  kamu yang sabar ya, pasti semua ada jalan keluarnya .
Marisa : aku takut :’(
Regina : kamu harus tetap kuat, sabar dan berdo’a pasti Allah memberi jalan. Sekarang kita kekantor ayahmu  lagi ,
Tiba dikantor ...
Pak abdul : maafkan ayah ya , ayah hanya tidak ingin membuatmu terbebani saja, ayah masih coba cari jalan keluar untuk semua ini .
Marisa : maafkan icha juga ya sudah marah sama ayah .
Teman-teman marisa pun berpamitan pulang pada ayah dan marisa .
Elissya : kami pamitan ya .
Pak abdul : iya hati-hati dijalan. Icha juga sebentar lagi mau pulang kalian duluan saja .
Regina : assalaamu’alaikum
Pak abdul : waalaikumussalam .
Marisa dan pak abdul pun pulang dan setelah sampai dirumah marisa tidak berucap apapun dan dia langsung bergegas kekamarnya. Sejak itu marisa tidak mau keluar dari kamar .
Pak abdul : cha makan dulu yu .
Marisa diam tidak menjawab
Pak abdul : cha ayo kamu jangan seperti ini, yu makan biar kamu sehat nanti kamu malah bertambah buruk . marisa cepat sini kamu yang dulu gak seperti ini, kamu jangan takut kita berjuang bersama untuk menyembuhkan penyakit kamu .
Marisa : benarkah itu ?
Pak abdul : iya akan selalu ayah temani .
Marisa pun keluar dan mau makan dan berakitivitas kembali .
Marisa : ayah besok icha sekolah ya .
Pak abdul : jangan dulu cha .
Marisa : enam bulan lagi icha kan ujian semester ganjil .
Pak abdul : tak usah biar istirahat dulu masih enam bulan lagi masih lama .
Mereka sekelurga pun makan bersama .
Billy : ayah aku punya teman dokter yang ahli dalam penyakit kanker .
Pak abdul : ooo, iya siapa dia? Dimana ?
Billy : namanya dr. Ibnu dekat kok masih sekitar bandung juga .
Pak abdul : kalian besok ikut kesana, besok kita pergi kesana . cha sebentar lagi kamu akan sehat .
Marisa hanya tersenyum
Henly : loh kok adik kakak yang cantik ini gak seaktif dulu ya, kakak kangen adik kakak yang dulu . ayo dong semangat kamu jangan takut pasti sembuh .
Marisa : iya terima kasih kakak .
Keesokan harinya ...
Mereka semua bergegas untuk segera pergi menuju tempat dr. Ibnu .
Sementara disekolah...
Yola : mana teman kamu yang itu ?
Denida : benarkah kalian ingin tahu ?
Dina : iya kami ingin tahu aku merasa kangen saja ingin mengolok-oloknya lagi.
Elissya : dia tidak dapat sekolah beberapa bulan kedepan .
Malinda : emang ada apa dengan teman mu hamil ?
Regina : heh kalian jangan asal bicara ya !
Widi : habis kenapa teman kalia itu ?
Yeni : benarkah kalian ingin tahu ?
Dina: iya kami ingin tahu .
Elissya : dia sakit .
Dina : sakit apa kok sampai berbulan-bulan gak akan masuknya .
Elissya : dia sakit .... (elissya mulai menangis dan tidak kuat melanjutkan pembicaraannya)
Widi : kenapa dia ?
Regina : kalian benar ingin tahu kenapa marisa ? emang kalian peduli ?
Yola : sebenarnya tidak, tapi kami ingin tahu saja keadaan musuh kami .
Regina : marisa terinveksi kanker perangkat lunak yang menyerang dekat matanya.
Yola dan gengnya pun terkejut dengan berita itu dan menggeparkan semua isi kelas .
Yola : benarkah itu ?
Denida : iya waktu hidung dia berdarah itu bukan karena dia kecapean tapi karena virus kanker sudah mulai merambat kebagian hidungnya .
Yola : maafkan kami, atas kelancangan kami dalam bebicara .
Yeni : iya kami maklumi, tapi kamu jangan meminta maaf pada kami, minta maaf kalian pada marisa
Widi : dimana kami bisa menemui mereka ?
Denida : nanti kita beritahu jika sudah dapat izin dari ayahnya . sekarang dia sedang melakukan pengobatan.
Yola : baiklah kami pergi dulu .
Denida .: iya .
Sementara itu marisa sudah sampai ditempat dr. Ibnu .
Dr. Ibnu : ada yang bisa saya bantu ?
Pak abdul : dokter putri saya terjangkit kanker perangkat lunak bisakah dokter membantu kami ?
Dr. Ibnu : ooo, bisa tapi dengan kemoterapi .
Pak abdul : kok ada tapi dokter ? emang apa yang terjadi jika melakukan kemoterapi .
Dr. Ibnu : putri bapak masih remaja jadi kemoterapi itu proses penyuntikan obat keras kedalam saluran darah anak bapak , dampaknya akan terasa dingin, dan mual-mual karena efek dari obat keras itu .perlu keberanian dan kekuatan dari putri bapak untuk melakukan kemoterapi .
Marisa : saya yakin saya bisa dokter . saya akan lewati semuanya apapun itu asal saya sembuh .
Pak abdul : icha ayah bangga padamu (sambil mengusap kepalanya)
Dr. Ibnu : ok, kemoterapi dilakukan sebanyak enam kali setiap bulan . saya harap putri anda tidak menyerah .
Pak abdul : saya percaya putri saya dapat melewatinya.
Dr. Ibnu : baiklah besok kemoterapi pertama .
Keesokan harinya, marisa sudah siap untuk melakukan kemoterapi pertama dia ditemani oleh ayahnya, proses kemoterapi pun dimulai . marisa mulai merasa dingin dan menggigil dan merasa mual-mula proses kemoterapi berjalan selama dua jam, walaupun menggunakan obat bius tapi rasa dingin itu terasa .
Waktu terus berjalan dan akhirnya kemoterapi enam dilakukan dalam lima kemoterapi kemajuan terjadi sedikit demi sedikit virus kanker yang ada ditubuh marisa pun semakin mengecil .
Dr. Ibnu : marisa apakah anda masih kuat untuk melakukan kemoterpi ?
Marisa : saya siap dokter .
Dr. Ibnu : baiklah kita keruangan .
Dua jam kemudian proses kemoterapi pun selesai tapi marisa mengalami koma, karena badan marisa mulai menentang obat yang masuk pada tubuhnya . dan pak abdul menelepon teman-teman marisa .
Pak abdul : hallo, elissya ...
Elissya : iya bapak bagaimana keadaan marisa ?
Pak abdul : marisa koma sebaiknya kalian semua kesini .
Elissya : astaga, marisa koma ?
Pak abdul : iya sebaiknya kamu kesini sekarang .
Elissya : baiklah kami segera kesana .
Telp ditutup .
Regina : bagaimana keadaan marisa ?
Elissya : dia mengalami koma, ayahnya menyuruh kita segera kesana .
Regina : astagfirullah apalagi yang terjadi pada marisa .
Denida : biar saya kasih tahu yola dan teman-temannya .
Yeni : aku ikut
Denida mencari yola dan teman-temannya yang ternyata ada di kantin .
Denida : yola !!!
Yola : iya ada apa ? bagaimana keadaan marisa ?
Denida : dia mengalami koma, ayahnya menyuruh kita agar kita kesana .
Dina : kemana ?
Yeni : ya kerumah sakit !!!
Widi : ya maksudnya rumah sakit mana ?
Yeni : medical center .
Malinda : ayo kita kesana .
Mereka semua pun langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk marisa .
Elissya : astaga semoga kamu kuat cha .
Yola : aku yakin dia kuat dia perempuan yang tangguh .
Denida : bapak mengapa semua ini bisa terjadi ?
Pak abdul : saat melakukan kemoterapi badan dia sudah tidak kuat menerima obat kerasnya itu jadi dia sekarang seperti ini .
Regina  : loh kok kalau tidak kuat mengapa dipaksakan .
Pak abdul : kami pun tidak memaksakan dia bahkan dr. Ibnu bertanya padanya sebelum melakukan kemoterapi dia bilang dia kuat .
Dina : marisa memang wanita yang tangguh .
Saat sedang berbincang dr. Ibnu pun keluar dari tempat perawatan .
Dr.ibnu : kalian bisa menemui marisa, tapi  dia masih belum sadar .
Pak abdul : baik dokter terima kasih .
Dr. Ibnu : saya pergi dulu saya akan periksa dulu hasil akhir penyakit marisa .
Pak abdul : baik terima kasih .
Didalam pak abdul dan teman-teman marisa membacakan ayat al-qur’an, sambil menangis dan tangan marisa pun bergerak .
Regina : tangan marisa bergerak .
Pak abdul : iya , cha cha kamu sudah bangun ?
Marisa : kalian semua kenapa kok semuanya menangis ? kalau kalian menangis terus icha tidur lagi ah . (sambil tersenyum)
Dan semuanya mulai tersenyum ketika mendengar perkataan marisa .
Pak abdul : syukurlah kamu tidak apa-apa ayah sangat senang .
Yola : kamu sudah sadar syukur kalau begitu, icha maafkan kami karena selalu membuatmu sedih, mengolok-olok kamu, sungguh maafkan kami .
Marisa : tidak apa-apa 
Dr. Ibnu pun datang ...
Dr. Ibnu : bapak abdul selamat putri anda telah bebas dari kanker perangkat lunak ini
Pak abdul : sungguh terima kasih  alhamdulillah marisa kamu sudah sembuh .
Setelah mendengar berita itu semuanya berpelukan .  setelah itu marisa keluar dari rumah sakit dan dia berfoto-foto ria dengan keluarga beserta teman-temannya termasuk geng yola dkk.
Ujian semester ganjil hampir datang marisa terus mencari bahan untuk membaca lewat teman-temannya agar dia memiliki nilai yang baik . ujian semester pun akan segera berlangsung, marisa memulai bersiap-siap untuk pergi kesekolah .
Marisa : ayah ayo nanti telat .
Pak abdul : kamu bersemangat sekali ini baru anak ayah
Henly : kamu gak makan dulu cha ?
Marisa : icha minta rotinya aja, tapi yang dimakan kak billy.
Billy : itu masih ada ambil saja yang baru .
Marisa : enggak biar otakku pintar seperti kakak .
Billy : hahahahaha, apa hubungannya (semua orang tertawa) iya ini ambil saja, sukses ya ujiannya .
Marisa : terima kasih kak , icha berangkat dulu assalaamualaikum ...
Billy : waalaikumussalam  ( berbicara pada henly ) aku senang sekali dia kembali ceria .
Henly : iya kita menjadi keluarga yang seutuhnya lagi, sayangnya ibu tidak ada .
Billy : sudah kita syukuri aja yang ada .
Disekolah ...
Denida : selamat datang kembali disekolah
Marisa tersenyum saja .
Elissya : kok gak ada kata-kata lain gitu ?
Marisa : kalian semua kesini .
Semua teman-teman marisa mendekati marisa dan marisa pun langsung memeluk teman-temannya, dan berkata.. .
Marisa : aku sayang kalian semua teman .
Dan semua itu terhenti oleh suara bel berbunyi .
Elissya : bel itu ganggu kebersamaan kita saja ya . jadi kebersamaan kita harus berhenti sejenak sampai disini, sayang ya kita tak seruangan .
Marisa : tak apa masih ada waktu istirahat .
Dan ujian pun berlangsung saat mengisi soal ujian, tetasan darah menetes dari hidung marisa keatas meja . marisa pun langsung panik dan meminta izin untuk keluar kelas . tetesan darah menetes dilantai dan membuat marisa berpikir dia hanya merepotkan orang-orang saja . dan dia kembali ke kelas dan tetesan darah itu sudah menghilang . dan melanjutkan kembali mengisi soal ujiannya , mendengar kejadian itu teman-teman marisa langsung mendatangi marisa .
Regina : cha kamu gak apa-apa ?
Marisa : gak apa-apa, tadi aku memainkan hidung saya karena agak bingung menjawab soal eh hidung aku tertusuk pensil jadi berdarah .
Regina : benar itu ?
Marisa : iya santai saja .
Regina : syukur ya kalau begitu .
Ujian pun selesai dan marisa langsung pulang .
Dirumah marisa melakukan shalat dan berdo’a
Marisa : ya Allah jangan lagi hal yang sama terjadi lagi, aku tak ingin melihat ayah kakak, kakak ku dan teman-temanku menangisiku dan bersedih lagi .
Hari makin hari darah terus mengalir dihidung marisa . Marisa menyembunyikan semuanya dari ayahnya, dan suatu hari ayahnya marisa menemukan saputangan penuh darah dikamar marisa.
Pak abdul : ini darah siapa cha ?
Marisa : ini ... ini ...
Pak abdul : ini darah siapa ? darah icha ? kalau kamu sakit bilang sama ayah .
Marisa : maaf ayah, sudah beberapa hari ini icha mimisan terus terus mata icha juga kembali sakit ,
Pak abdul : kenapa kamu baru bilang sekarang ? besok kita ke dokter ibnu lagi.
Keesokan harinya
Dr. Ibnu : ada apa lagi ?
Pak abdul : maaf dokter marisa mengalami pendarahan lagi dihidungnya dan matanya kembali sakit.
Dr, ibnu : biar saya periksa kembali . marisa ikut saya .
Marisa pun menjalani kembali pemeriksaan yang sama, dan pemeriksaan pun selesai dr. Ibnu dan marisa keluar dari tempat pemeriksaan .
Dr. Ibnu : bapak abdul entah apa yang bisa terjadi tapi itulah hasil yang saya dapatkan.
Pak abdul : emang apa hasilnya ?
Dr. Ibnu : virus kanker itu datang kembali kali ini bersarang dipelipis mata marisa .
Pak abdul : bagaimana bisa terjadi ? katanya sudah bersih dari kanker !
Marisa hanya tertunduk tak berbicara
Dr. Ibnu : kami tidak bisa memperkirakan semua itu .
Pak abdul : baiklah kita lakukan saja hal yang sama untuk pengobatannya .
Dr. Ibnu : mohon maaf pak, tapi jika untuk kedua kalinya mungkin tidak akan berhasil karena virus akan lebih kebal lagi .
Pak abdul : jadi harus bagaimana ?
Dr. Ibnu : harus menjalani operasi .
Pak abdul : tapi itu akan menghabiskan sebagian wajah marisa .
Marisa : ayah icha ridho jika harus hidup bersama kanker ini, biarkan saja mudah-mudahan Allah menyembuhkan dengan caranya .
Pak abdul : benarkah itu ?
Marisa : icha ridho ayah .
Dr. Ibnu : sungguh luar biasa putri anda ini .
Mereka pun pulang dan marisa menceritakan semua itu pada teman – temannya dan ia kembali menjalankan aktivitasnya disekolah dengan  keadaan dia sedang kanker . hari demi hari keadaan marisa semakin memburuk kankernya menjalar hampir keseluruh tubuhnya empat bulan pun marisa hidup dengan kanker waktu ujian nasional pun tiba. ...saat  bangun dari tidur nya ...
Marisa : mengapa saya tidak dapat menggerakan kaki saya , ya Allah apa yang terjadi padaku ? aku harus kuat !!!i ini aku ujian nasional aku harus kuat !
Marisa mengganti bajunya sambil merangkak karena dia tidak dapat berjalan .
Pak abdul : icha apa yang kamu lakukan dibawah sana ?
Marisa : icha tak dapat berjalan ayah . bantu icha yah .
Pak abdul : kamu masih tetap pergi kesekolah ?
Marisa : iya icha harus pergi sekarang .
Marisa pun diantar kesekolah oleh ayahnya sampai kekelas dengan digendong oleh ayahnya .
Ujian pertama sampai kelima berhasil dia hadapi . dan diujian ke enam ...
Marisa : hm, tanganku tak bisa bergerak bagaimana aku menghitamkan isian ini. Aku harus meminta izin pada bu guru . ibu !!!
Bu audrey : iya ?
Marisa : bolehkan saya minta tolong ?
Bu audrey : minta tolong apa ?
Marisa : bolehkah ibu membantu saya untuk menghitamkan isian ini, biar saya yang menjawab sebab tangan saya sudah mati rasa .
Bu audrey : ok baiklah ...
Ujian ke enam berhasil dia lewati dan saat berjalan menuju luar ruangan marisa mengalami pusing yang sangat memusingkan dan akhirnya dia terjatuh didepan pintu keluar yang kebetulan ada ayahnya, dan segera dibawa oleh ayahnya kerumah sakit. Marisa kembali mengalami koma semua orang datang menjengung marisa dan melakukan hal yang sama membacakan ayat-ayat al-qur’an . saat sedang membaca al-qur’an pak abdul ditelp oleh kepala sekolah untuk segera menghadap kesekolah untuk memberikan hasil ujian nasional marisa . pak abdul pun segera berangkat .
Disekolah ...
Pak abdul : bagaimana bu anak saya lulus atau tidak ?
Kepala sekolah : selamat pak walaupun anak bapak dalam keadaan sakit parah tapi hasil yang dibuatnya sungguh menakjubkan . dia masuk peringkat tiga terbaik.
Pak abdul : ibu jangan bergurau walaupun anak saya sebentar lagi akan meninggal ibu jangan mengada-ngada .
Kepala sekolah : tapi ini benar adanya bisa dilihat hasilnya oleh bapak .
Pak abdul : sunnguh luar biasa anakku sungguh luar biasa dia . terima kasih bu saya pamit pergi .
Kepala sekolah : iya sama-sama .
Saat menuji sekolah pak abdul berharap saat dia datang kerumah sakit marisa sudah sadarkan diri tapi ...
Pak abdul : bagaimana keadaan marisa sekarang ?
Regina : belum ada kemajuan .
Pak abdul : marisa bangunlah ayah ingin memberitahu hal yang baikj padamu .
Denida : hal baik apa ?
Pal abdul : dia berhasil masuk peringkat ketiga diujian kemarin .
Elissya : sungguh luar biasa dalam keadaan sakit pun dia mampu mencapai semua itu, dia saja yang sakit bisa mencapai prestasi sampai segitu kenapa kita tidak sebagai orang yang sehat .
Regina  : benar kita harus lebih semangat lagi .
Sementara itu marisa bermimpi didalam komanya .
Dia berada disuatu ruangan putih yang indah dan bertemu dengan seorang laki-laki yang berbaju serba putih .
Marisa : saya ada dimana ?
Malaikat  : kamu ada dirumahku, kamu sedang apa disini ?
Marisa : tidak tahu tiba-tiba saja aku ada disini .
Malaikat: kamu gak takut dicari ayah kamu ? nanti ayah kamu khawatir mencari-cari kamu .
Marisa : iya hamper lupa aku dengan ayah, tapi disini enak ya , boleh gak aku tinggal disini ?
Malaikat: boleh . tapi kamu pamitan dulu saja pada ayahmu
Marisa : benar ya jika saya sudah pamitan saya boleh tinggal disini .
Malaikat: iya silahkan .
Dan marisa pun mulai pergi meninggalkan tempat itu, dirumah sakit marisa mulai bergerak . tapi dia tidak bisa berbicara karena kanker sudah mengganggu mulutnya.
Pak abdul : icha icha kamu bangun ?
Marisa : ayah , kakak, teman-teman ... (dengan suara pelan dan lemas)
Pak abdul : marisa ...
Marisa : ayah maaf jika marisa pergi tanpa pamitan .
Mendengar itu Pak abdul dan orang-orang yang ada disana mulai menangis .
Pak abdul : gak apa-apa ayah sudah ikhlas kok, kalau kamu mau pergi- pergi saja dengan tenang .
Marisa .: auahdhua (mulai tidak bisa bicara)
Kakak marisa membawa kertas dan bolpoint agar marisa menulis dikertas itu, dengan kekuatan Allah dia pun bisa menulis. Dan dia pun menulis ...
berbahagia dan rukunlah jika icha sudah tiada
Dan pada saat itulah marisa menghembuskan nafas terakhirnya setelah 1 tahun behasil melawan kankernya tapi pada saat itulah marisa menyerah, dia telah dipanggil oleh Allah .
Semua berkata ....
Innalillahi wailnnailaihi rojiun
Naskah ini saya angkat dari kisah nyata seorang remaja berumur 15 tahun yang bernama Gita Sesa Wanda Cantika, perjuangannya menginspirasi kami untuk menceritakan kembali kisah hidupnya, dengan maksud agar teman-teman semua termotivasi untuk belajar lebih keras lagi.  Seperti yang ada dalam percakapan tadi “ dia saja bisa belajar dan menggapai prestasi yang tinggi walaupun dalam keadaan sakit parah, tapi mengapa kita yang sehat tidak bisa “ semoga bisa jadi inspirasi untuk teman-teman juga agar belajar dengan sungguh – sungguh dibangku kuliah dan dimasyarakat.
TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar